Jumat, 18 Februari 2011

Inilah Rumah Kehidupan Sebenarnya .

Hembusan angin yang mengibarkan puluhan pakaian anak-anak yang dijemur di halaman rumah. Tiga kasur di bentang kasur dibentangkan di bawah terik matahari. Tak beda dengan rumah-rumah  lain yang berada di kawasan Mulyosari Prima.
Tetapi, suasana berubah ketika seorang wanita berumur 52 tahun membuka pagar rumah, anak anak pun berhamburan keluar berebutan memeluk wanita berkulit putih tersebut. Suasana sontak menjadi hiruk pikuk. Celoteh pun kian ramai terdengar.”Mami…..Mami….”. Teriak mereka bersahut-sahutan.
Tak kurang dari 10 anak mengikuti wanita berambut sebahu tersebut. Mereka menganggap Priscilla Lidia Brocha,sebagai ibunya. Maklum sejak bocah-bocah tersebut lahir di dunia,  wanita jawa asli itulah yang merawatnya. Menggantikan sosok ibu bagi mereka semua.
Sejak bocah-bocah tersebut mulai bisa berkata-kata, mereka memanggilnya dengan sebutan mami. Walaupun tidak tinggal bersama, namun kedekatan emosi mereka sangat dalam di rumah kehidupan.
Bocah-bocah yang tinggal di rumah yang cukup mewah itu adalah anak-anak yang tidak di inginkan oleh kedua orang tuanya.  Hasil hubungan ibunya dengan orang yang tidak jelas asal usulnya.
Sebagai seorang ibu yang juga seorang aktifis gereja, Pris tersentuh hatinya untuk menolong para wanita hamil di luar nikah tersebut.”Saya tampung mereka untuk menghindari usaha pengguguran bayi sekaligus menyelamatkan bayi-bayi itu”, kata beliau. Untuk menampung mereka, sejak lima tahun yang lalu Pris mendirikan sebuah Yayasan Rumah Kehidupan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dheg^^ Gummyn=>10 Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template